Hi, sobat teknik semua…
jangkasorong.co.id – Dinamo adalah generator listrik pertama yang mampu mengantarkan tenaga untuk industri, dan masih merupakan generator terpenting yang digunakan pada abad ke-21. Dinamo menggunakan prinsip elektromagnetisme untuk mengubah putaran mekanik menjadi listrik arus bolak-balik.
Dinamo pertama berdasarkan prinsip Faraday dibuat pada 1832 oleh Hippolyte Pixii, seorang pembuat peralatan dari Perancis. Alat ini menggunakan magnet permanen yang diputar oleh sebuah “crank”. Magnet yang berputar diletakkan sedemikian rupa sehingga kutub utara dan selatannya melewati sebongkah besi yang dibungkus dengan kawat. Pixii menemukan bahwa magnet yang berputar memproduksi sebuah pulsa arus di kawat setiap kali sebuah kutub melewati kumparan. Lebih jauh lagi, kutub utara dan selatan magnet menginduksi arus di arah yang berlawanan. Dengan menambah sebuah komutator, Pixii dapat mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.
Jika kalian memiliki dinamo kipas angin yang sudah rusak atau terbakar, lebih baik jangan dibuang melainkan diperbaiki dengan maksud untuk menambah kreatifitas dan juga pengetahuan kalian tentang elektro.
Artikel hari ini berisi informasi tentang Bagaimana Cara Terbaik Menggulung Dinamo Kipas Angin. Cara sederhana untuk bahan pembelajaran terutama dalam subjek elektro.
Yuk kita simak bersama…
Cara Terbaik Menggulung Dinamo Kipas Angin Lengkap Dengan Proses Tahapan dan Gambar

Bagaimana Cara Menggulung Dinamo Kipas Angin
Alat dan Bahan
Siapkan alat dan bahan untuk menggulung dinamo. Berikut ini alat dan bahan standar yang dapat kalian gunakan:
- Alat penggulung kawat
Lapisi alat penggulung kawat dengan kertas untuk menghindari kerusakan atau pengelupasan kulit kawat pada saat penggulungan. - Kawat
Besar Kawat yang baru disesuaikan dengan besar kawat yang lama. Jika ingin lebih besar atau lebih kecil perhatikan hitungan jumlah kumparan. - Kertas Mika
Tebal kertas mika dapat disesuaikan dengan kebutuhan. - Kabel
Kabel berfungsi untuk menyambungkan kawat pada proses akhir. - Solder dan Timah
Solder dan timah dibutuhkan untuk memperkuat sambungan pada proses akhir. - Selongsong kabel
Selongsong kabel digunakan untuk melapisi bagian yang kawat atau kabel yang telah disambung untuk menghindari arus pendek atau konsleting. - Tali pengikat
Digunakan untuk mengikat dan memperkuat serta mengeraskan gulungan kawat dan kabel. - Sirlak/ Pernis
Digunakan sebagai daya tahan untuk memperkuat dan melindungi kawat dari gesekan luar. - Kuas
Alat bantu dalam proses pengeleman. - Potongan bambu
Digunakan untuk mendorong kawat kedalam lubang kiren. - Lakban kertas
Digunakan sebagai penanda atau pengikat kawat sementara. - Gunting dan Tang
Sebagai alat potong.
Yang tidak nampak pada foto adalah tali pengikat dan lakban kertas.
Langkah Menggulung Dinamo
Langkah awal adalah membongkar kawat dinamo. Potong semua tali pengikat lalu potong pada 1 sisi kawat-kawat pada dinamo. Keluarkan atau tarik kawat dengan tang. Perhatian! hati-hati saat membongkar kawat, jangan sampai dinding pada dinamo mengelupas. Karena sering sekali terjadi pengelupasan pada bagian ujung atas atau bawah pada dinding dinamo.
Langkah selanjutnya adalah potong plastik/ kertas mika sesuai ukuran pada lubang kiren. Lipat kedua ujung potongan mika yang akan diselipkan kelubang kiren dengan maksud agar plastik mika tidak dapat bergeser. Jika tidak membuat lipatan, berikan lem super/ super glue antara mika dan kiren. Jika kondisi plastik/ kertas mika yang lama masih dalam keadaan bagus, tahap ini tidak perlu dilakukan. Kalian masih dapat menggunakan plastik/ kertas mika yang lama.
Langkah berikutnya adalah ambil beberapa lembar kawat bekas dinamo yang sudah dipotong. Lilitkan pada mal penggulung sebagai patokan untuk besar lilitan.
Selanjutnya adalah melakukan proses penggulungan. Jika tidak memiliki mesin gulung, kalian dapat melakukannya secara manual dengan tangan. Perhatian! Konsentrasi dengan mengingat jumlah lilitan. Lakukan penggulungan langsung untuk keempat kutubnya tanpa terputus. Ikat lilitan yg sudah cukup jumlahnya dengan lakban kertas atau isolasi tipis.
Tahap berikutnya adalah masukkan kawat ke-dalam kiren secara hati-hati dengan dibantu kayu/ bambu/ plastik yang diraut tipis pada ujungnya untuk membantu mendorong kawat kedalam lubang kiren. Pastikan semua tertekan padat dan rapi.
Jika semua kawat sudah masuk kedalam lubang kiren. Tutup lobang kiren dengan potongan plastik/ kertas mika.
Lanjut ke tahap berikutnya, masukkan lilitan/ kutub kedua berlawanan arah lilitannya. Nampak pada gambar di bawah, kutub pertama (kiri) arah lilitannya berlawanan dengan jarum jam. Sedang kutub kedua searah jarum jam.
Lihat gambar di bawah! Keempat kutub utama yang telah dimasukan kedalam kiren.
Berikutnya, 1 set lilitan starter yang terdiri dari @ 4 buah lilitan medium, low speed dan starter. Beri tanda pada pangkal dan ujung kawat untuk mempermudah proses penyambungan.
2 buah lilitan starter yang sudah dimasukkan kedalam kiren.
Keempat lilitan starter yang sudah masuk lalu disusul 2 lilitan medium speed.
Lilitan utama dan starter, medium, low speed yang sudah siap.
Pangkal dan ujung kawat yang telah diberi tanda sebelumnya.
Tahap selanjutnya, Penyambungan antara pangkal dan ujung lilitan medium/ low speed dan starter dilakukan secara seri.
Berikutnya, kupas ujung-ujung kawat yang telah disambung dengan cara membakarnya dengan menggunakan korek api atau kikis dengan gunting/ pisau, kemudian sambungkan ke kabel dan disolder lalu tutup dengan selongsong kabel.
Proses selanjutnya adalah melakukan pengikatan pada kabel-kabel dan kawat-kawat dinamo.
Lakukan penyirlakan dengan kuas kecil secara merata hingga meresap kedalam lilitan kawat.
Lilitan siap dites.
Selanjutnya adalah pasang lilitan yang telah siap pada cashing/ rumah dinamo.
Perhatian! Saat pengetesan 5 menit pertama, pegang cashing dinamo dengan tangan. Jika hanya terasa hangat lalu di menit berikutnya mulai terasa panas (s/d 10 menit) tapi masih mampu ditahan kulit tangan kalian. Berarti Dinamo OK dan mudah-mudahan tahan lama 🙂
Tapi jika di 5 menit pertama pengetesan panas dinamo sudah panas sekali dan tercium bau terbakar/ sangit, berarti ada kesalahan saat proses penggulungan (terkelupasnya kawat lalu short) atau keliru dalam penyambungan kawat.
Saat pengetesan, lakukan juga pengetesan pada putaran dinamo, jika putaran terasa lemah, maka periksa kapasitor-nya.
Dinamo siap digunakan!
Oke, sobat teknik semua…
Itulah informasi tentang Cara Terbaik Menggulung Dinamo Kipas Angin. Semoga artikel ini memberikan manfaat ya, sob! Terimakasih, salam Jangka Sorong 🙂