Mesin Chiller

Posted on
Rate this post

jangkasorong.co.id – Mesin Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor ( FCU / Fan Coil Unit ).
Artikel hari ini berisi informasi tentang Mesin Chiller: Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara Kerja, Komponen Mesin Chiller Dan Cara Merawat Mesin Chiller.

Yuk Kita Simak Bersama……

Pengertian Mesin Chiller

Mesin Chiller merupakan suatu perangkat mesin pendingin yang digunakan untuk mendinginkan ruangan dan menjaga mutu produk mereka. Mesin tersebut merupakan perangkat outdoor AC yang terhubung ke semua AC indoor di dalam gedung mall. Umumnya, orang hanya mengetahui beberapa jenis AC rumahan yang dipakai secara mandiri dalam skala kecil.  Mesin chiller memang jarang diketahui orang karena penggunaannya untuk skala besar, seperti gedung perkantoran, pabrik, mall, dan bangunan industri/komersial lainnya. Berdasarkan beberapa definisi di atas, bisa dikatakan bahwa chiller adalah sebuah sistem yang bisa menghantarkan panas dan membawanya keluar ke lingkungan sekitar. Chiller juga dapat didefinisikan sebagai mesin pendingin untuk mengkondisikan fasilitas industri dan fasilitas umum.

Fungsi Mesin Chiller

Adapun beberapa fungsi mesin chiller antara lain sebagai berikut:

  • Dapat membuat karyawan merasa nyaman karna dengan adanya mesin chiller ini dapat memperlancar proses produksi.
  • Membantu memproduksi makanan misalnya dalam pengolahan makanan seringkali membutuhkan suatu kondisi di mana suhu ruang terjaga dengan baik. Misalnya saja dalam proses fermentasi untuk makanan-makanan tertentu.
  • mengurangi ekses panas pada pembangkit listrik dalam prosesnya sehari-hari. Chiller power plant pun biasanya dipasang untuk menurunkan ekses panas yang membayakan tersebut.
  • Mesin chiller juga lebih ramah lingkungan karena mampu memberikan pendingin berskala besar dengan energi yang lebih sedikit.

Jenis-Jenis Mesin Chiller

Berikut adalah beberapa jenis-jenis mesin chiller anatara lain sebagai berikut:

1. Absorption Chiller

Absorption Chiller Mesin chiller satu ini merupakan jenis chiller yang menggunakan sistem absorpsi uap. Komponen utama di dalamnya meliputi generator, kondensor, evaporator, dan absorber. Chiller jenis ini sering digunakan pada bangunan industri atau pabrik karena cukup fleksibel. Absorption chiller bisa berfungsi sebagai mesin pendingin saat musim panas dan berfungsi sebagai mesin penghangat di musim dingin. Dibandingkan dengan chiller sistem kompresi, penggunaan absorption chiller bisa dibilang lebih mudah dan efisien. Dengan begitu, industri yang menggunakan sistem ini bisa menghemat bahan bakar. Selain itu, limbah yang dihasilkan juga tergolong rendah. Siklus ini terdiri dari empat penukar panas utama, (generator, kondensor, evaporator dan penyerap) dengan dua jenis larutan, (refrigeran dan absorben). Selama siklus ini, tekanan tinggi akan terjadi di dalam generator dan kondensor, sementara di dalam evaporator dan absorber akan ada tekanan rendah. Siklus dimulai dengan masukan zat  panas di dalam generator. Sebagai hasil dari masukan panas ini, larutan dalam generator akan dipisahkan menjadi refrigeran dan weak salution. Selanjutnya, refrigerant dalam bentuk uap akan masuk ke kondensor dan akan berubah menjadi cairan. Bagian larutan akan masuk ke absorber, karena ada perbedaan tekanan antara kondensor dan evaporator, zat pendingin akan mengalir ke dalam evaporator dan akan menyerap panas dari air dingin yang beredar di dalam evaporator. Akibatnya, suhu air yang beredar berkurang dan kemudian digunakan untuk keperluan AC. Refrigerant yang menguap kemudian akan memasuki absorber dimana akan dicampur dengan larutan lemah, campuran kemudian akan mendapatkan keadaan cair dan akhirnya akan masuk generator dan siklusnya berulang. Diagram skematik siklus pendinginan absorpsi uap telah ditunjukkan pada gambar di atas.

2. Vapor Compression Chiller

Vapor Compression Chiller merupakan vapor compression chiller atau chiller uap yang bisa digunakan untuk skala besar. Sistem chiller yang satu ini bisa digunakan untuk pabrik, gerbong kereta api, dan industri berskala besar lainnya. Kelebihan chiller uap yaitu harganya ekonomis, teknologinya modern dan dapat dijalankan dengan energi mekanik. Refrigeran akan menguap dengan mengambil panas dari air dingin di evaporator sehingga melayani tujuan utamanya. Refrigeran keluar dari evaporator karena uap tapi di sisi lain air dingin dihasilkan. Dengan demikian, panas ditambahkan ke zat pendingin pada tekanan konstan namun diekstrak dari air dingin. Baik refrigeran dan air dingin tidak tercampur dan dipisahkan oleh beberapa dinding padat, seperti  di evaporator dipisahkan oleh desain shell dan tube. Uap refrigeran akan keluar dari evaporator dan kemudian dikompresi dengan kompresor chiller hingga tekanan dan suhu menjadi tinggi. Kompresor membutuhkan masukan energi untuk bekerja dan karenanya energi listrik dipasok ke sana. Uap pendingin menolak panas ke cairan pendinginan luar atau udara. Refrigeran dalam bentuk kental atau cair keluar dari kondensor diperluas dalam katup ekspansi dan tekanan dan suhunya dikurangi sampai tingkat evaporator sehingga siklus di atas akan terus diulangi.

Ada dua tipe chiller yang paling umum digunakan yaitu menggunakan media air disebut water cooled chiller, sedangkan yang memanfaatkan media udara disebut air cooled chiller berikut adalah penjelasanya:

1. Chiller berpendingin air

Chiller ini dilengkapi dengan kondensor yang terhubung dengan menara pendingin (cooling tower). Biasanya dipakai di industri besar yang punya banyak persediaan air. Chiller berpendingin air (water cooled chiller) dapat memberi performa yang lebih konsisten untuk tujuan komersial karena relatif tidak tergantung dengan berubah nya suhu lingkungan sekitar.

2. Chiller berpendingin udara

Chiller jenis ini lebih tergantung dan mengandalkan udara sekitar. Karena itu, chiller berpendingin udara biasa dijumpai pada penggunaan umum skala kecil – medium dimana ruang yang tersedia tidak begitu luas. Salah satu kelebihan chiller ini adalah murahnya biaya pemasangan dan pemeliharaanya, dikarenakan bentuk nya yang tidak rumit.

Cara Kerja Mesin chiler

Adapun beberapa cara kerja mesin chiler anatara lain sebagai berikut:

  1. Pendingin akan mengumpulkan panas, kemudian memanfaatkan penukar panas di evaporator supaya kalor atau panas menghilang.
  2. Ada 2 jenis tempat pendingin pada chiller, yaitu memanfaatkan sistem pendingin udara dan air. Sementara kondensor udara didinginkan dengan udara, dan air memakai sumber air.
  3. Pendinginan air dipakai untuk keperluan mendinginkan suatu gedung dengan memanfaatkan sebuah menara pendingin, kolam atau sungai yang ada di area dekat bangunan.
  4. Antara chiller dengan kondensor yang sudah didinginkan udara pada dasarnya tidak begitu berbeda, dengan kondensor yang telah didinginkan air melalui siklus refrigerant.
  5. Media pendingin utama kondensor adalah udara. Sedangkan chiller berpendingin udara biasa ditujukan pada proses pengoperasian serta pemasangan luar ruangan.

Komponen Mesin Chiller

Adapun beberapa komponen mesin chiller diantaranya sebagai berikut:

1. Kondensor

Kondensor merupakan suatu alat yang memindahkan panas dari gas refrigerant ke medium pendingin eksternal seperti air atau udara. Perpindahan kalor ini menyebabkan terjadinya perubahan bentuk zat refrigerant dari gas ke cair.Ada dua jenis kondesor , yaitu berpendingin udara dan berpendingin air. Sesuai namanya, kondenser berpendingin udara menggunakan udara sekitar sebagai tempat pembuangan panas dan mendinginkan kondenser. Sementara itu, kondensi berpendingin air memanfaatkan air dari menara pendingin untuk mengkondensasiakan refrigerant.

2. Katup ekspansi

Katup ekspansi berfungsi untuk menurunkan temperatur dan tekanan pada cairan refrigerant. Selain itu, alat ini juga berperan dalam mengatur jumlah cairan refrigerant yang boleh masuk ke evaporator, yaitu dengan mempertahankan suhu pada outlet evaporator. Expansion valves (katup ekspansi) biasanya dipasang  setelah kondensor dan sebelum evaporator.

3. Evaporator

Evaporator merupakan suatu alat pemindah panas dari fluida yang digunakan untuk menyerap panas komponen proses industri ke refrigerant. Hasilnya, cairan refrigerant berubah menjadi gas (menguap atau evavorasi) dikarenakan suhu yang naik melebihi titik uap.

4. Kompresor

Kompresor didesain untuk menaikkan tekanan dan suhu suatu fluida, dalam hal ini refrigerant, sekaligus mengedarkan refrigerant ke siklus sistem. Seperti yang kalian tahu, refrigerant atau fluida lainnya tidak dapat mengalir tanpa adanya dorongan. Nah, dorongan ini dihasilkan di kompresor. Secara teoritis, ketika tekanan refrigerant meningkat, maka suhu saturasi (suhu terjadinya perubahan fase) akan naik. Dengan naiknya titik suhu saturasi ini, kondensor akan lebih mudah untuk merubah fase refrigerant.

5. Pengering filter

Filter dryer ini terpasang di bagian sirkuit pendingin. Seperti namanya, filter berfungsi untuk menyaring partikel logam, kotoran, dan serpihan. Filter berperan penting dalam melindungi komponen yang sedang beroperasi terutama pada katup ekspansi. Di samping itu, dryer atau pengering berfungsi untuk menghilangkan kelembapan untuk mencegah adanya kemungkinan pembekuan selama operasi berjalan. Kelembapan juga bisa membentuk asam (acid) ketika kontak dengan minyak.

6. Katup bypass gas panas

Hot gas bypass valve digunakan untuk kontrol kapasitas di chiller. Alat ini menyediakan beban buatan di evaporator dengan menghasilkan gas bertekanan dan bersuhu tinggi. Hal ini mencegah evaporator dari siklus pendek ketika beban panasnya kecil. Jadi seperti ini, kadang kala komponen yang mau didinginkan cenderung tidak terlalu panas seperti biasanya. Otomatis panas yang mau dihilangkan juga lebih kecil. Di sinilah fungsi katup bypass untuk membuka saluran gas panas tambahan, sehingga jumlah panas sesuai dengan biasanya.

7. Katup cairan selonoida

Katup selonoida mencegah perpindahan cairan refrigerant ke kompresor ketika sistem sedang tidak beroperasi.

8. Refrigerant sight glass

Kaca ini memungkinkan pengamatan visual ke refrigerant yang mengalir pada sistem. Kaca ini juga dilengkapi oleh indikator kelembaban.

9. Reservoir

Reservoir adalah tanki berisikan air atau campuran glikol.

10. Sensor

Sesuai namanya, sensor berfungsi untuk mengukur tekanan dalam sistem.

Cara Merawat Chiller AC

Apabila anda menggunakan jasa teknisi, untuk merawat mesin chiller anda juga perlu tahu tahapan-tahapannya dan bagaimana SOP yang berlaku sehingga tidak tertipu teknisi abal-abal. berikut ini beberapa tahapan yang bisa dilakukan dalam perawatan chiller atau sistem AC sentral.

1. Persiapan Perawatan Mesin AC

Dalam melakukan perawatan dan perbaikan AC sentral, ada hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap persiapan. Pahami SOP dan lakukan dengan tepat untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Peralatan yang dibutuhkan antara lain lap pembersih, cairan pembersih, dan kompresor udara.

2. Perawatan dan Perbaikan Mesin Luar

Perawatan mesin di bagian luar bisa dimulai dengan membersihkan debu dan kotoran menggunakan cairan pembersih. Sedangkan alat filter udara, evaporator, kondensor, dan kompresor bisa dibersihkan setelah diberi cairan disinfektan dan cairan pembersih.
Untuk alat ukur, alat kontrol, dan aksesori perlu diperiksa dan dirawat secara berkala. Jika ada kebocoran pada pipa, maka sebaiknya pipa tersebut diganti sesegera mungkin.

4. Perawatan dan Perbaikan sesuai SOP

Perawatan sesuai SOP dimulai dengan pembongkaran mesin, pembersihan dengan metode vakum maupun kompresor udara, kemudian perbaikan dan pergantian perangkat yang rusak.
Lakukan pengadaan barang sebagai antisipasi jika terjadi kerusakan pada komponen dan membutuhkan penggantian. Selanjutnya, lakukan proses re-install untuk mengecek apakah semua alat sudah bisa berfungsi dengan baik atau belum.

5. Evaluasi dan Pengecekan Kembali

Setelah itu, jangan lupa melakukan evaluasi dan pengecekan ulang. Pastikan semua aktivitas perawatan dan perbaikan sudah tercatat sebagai evaluasi agar bisa ditentukan jadwal perawatan berikutnya.
Terakhir, laporkan semua kegiatan perawatan dan perbaikan, atau lakukan diskusi jika terjadi kerusakan yang fatal untuk mencari tahu solusi terbaik.

Oke, sobat teknik semua…

Itulah informasi tentang Mesin Chiller: Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara Kerja, Komponen Mesin Chiller Dan Cara Merawat Mesin Chiller. Semoga artikel ini memberikan manfaat ya, sob! Terimakasih, salam Jangka Sorong ?